Semakin cepat loading website Anda, semakin banyak pula orang yang senang membeli di tempat Anda. Namun apa jadinya jika website Anda lemot?
Menurut penelitian Google, 53 persen pengunjung akan meninggalkan website Anda jika loadingnya lebih dari tiga detik. Selain itu, 79 persen konsumen yang tidak puas dengan pengalaman mereka ketika mengakses website hampir dipastikan tidak akan kembali lagi.
Nah, dapat disimpulkan bahwa kecepatan loading website yang ideal adalah di bawah tiga detik. Semakin cepat semakin baik jika tujuan website untuk bisnis. Tak hanya itu, kecepatan loading website merupakan salah satu faktor ranking Google. Jika website Anda lambat, meningkatkan peringkatnya di Google jadi sulit. Alhasil, Anda tidak bisa mendatangkan banyak traffic ke website.
Oleh karena itu, tidak heran kalau meningkatkan kecepatan loading website merupakan salah satu cara terbaik untuk optimasi mesin pencari (SEO), utamanya pada strategi optimasi SEO on page. Mari kita kenali penyebab umum di balik website yang lambat.
1. Hosting yang Tidak Tepat
Hosting yang tidak mampu menangani lalu lintas website Anda dengan baik atau memiliki kinerja server yang buruk dapat mengakibatkan loading halaman yang lambat. Pemilihan penyedia hosting yang andal dan sesuai dengan kebutuhan website adalah langkah penting dalam memastikan kecepatan loading yang optimal.
2. Ukuran Gambar yang Terlalu Besar
Gambar yang memiliki ukuran yang besar memerlukan lebih banyak waktu untuk diunduh oleh browser. Mengoptimalkan ukuran gambar dengan kompresi yang efisien adalah langkah yang penting untuk meningkatkan kecepatan loading website.
3. Terlalu Banyak Permintaan HTTP
Terlalu banyak permintaan HTTP, seperti permintaan untuk gambar, stylesheet, atau skrip tambahan, dapat membebani server dan memperlambat loading website. Menerapkan teknik seperti menggabungkan berkas CSS dan JavaScript atau menggunakan teknik lazy loading untuk gambar dapat mengurangi jumlah permintaan HTTP yang dibuat oleh website.
4. Tidak Menggunakan Teknik Caching
Teknik caching adalah cara untuk menyimpan salinan halaman website dalam cache sehingga pengguna tidak perlu memuat ulang halaman setiap kali mereka mengunjunginya. Tanpa caching, server harus memproses permintaan dari nol setiap kali, yang dapat memperlambat loading halaman.
5. Tidak Memperbarui Versi PHP
Versi PHP yang lebih baru cenderung memiliki kinerja yang lebih cepat dan perbaikan keamanan terbaru. Tidak memperbarui versi PHP dapat mengakibatkan website yang lambat dan rentan terhadap kerentanan keamanan.
Pengalaman pengguna yang lebih baik tidak hanya menjadikan pelanggan puas, tetapi juga menjaga website Anda tetap relevan dan bersaing di pasar yang makin kompetitif.
10 Tips Mempercepat Loading Website
Lantas, apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan kecepatan website. Lakukan 10 cara mempercepat website di bawah ini.
1. Optimalkan Ukuran Gambar
Ukuran gambar yang besar dapat memperlambat loading halaman website Anda. Untuk mengatasi masalah ini, Anda dapat menerapkan beberapa strategi optimasi gambar yang efektif. Kompresi gambar dapat mengurangi ukuran file gambar tanpa mengorbankan kualitas visualnya. Gambar di website Anda bisa dimuat lebih cepat tanpa mengurangi tampilannya yang menarik.
Selanjutnya, Anda harus memilih format gambar yang tepat. Berbagai format gambar memiliki ukuran file yang berbeda. Sebagai contoh, format JPEG seringkali lebih efisien untuk gambar-gambar berwarna-warni dan berdetail, sedangkan format PNG lebih sesuai untuk gambar dengan sedikit warna atau memerlukan lapisan transparan. Dengan menggunakan format yang sesuai, Anda dapat mengoptimalkan ukuran file gambar tanpa mengorbankan kualitas.
2. Gunakan CDN
Penggunaan CDN (Content Delivery Network) adalah strategi cerdas untuk mempercepat loading website dan memberikan banyak manfaat penting. Dengan CDN, konten website Anda disimpan di server yang tersebar di berbagai lokasi di seluruh dunia. Dengan konten yang tersimpan di server yang berdekatan dengan lokasi pengguna, waktu yang diperlukan untuk mengunduh konten pun lebih singkat. Pengguna tidak perlu menunggu lama untuk melihat halaman web sehingga meningkatkan pengalaman pengguna secara signifikan.
Penggunaan CDN juga mengurangi beban server utama. Konten yang tersebar di server yang berbeda dapat membagi beban server secara merata. Hal ini mengurangi risiko kelebihan beban pada server yang dapat menyebabkan lambatnya respon atau bahkan crash pada server. Dengan demikian, CDN membantu memastikan kinerja website tetap stabil meskipun ada lonjakan trafik.
3. Kurangi Jumlah Permintaan HTTP
Salah satu cara efektif untuk mengurangi jumlah permintaan HTTP adalah dengan menggabungkan berkas CSS dan JavaScript. Daripada memiliki beberapa berkas terpisah, Anda dapat menggabungkannya menjadi satu berkas yang lebih besar. Ini mengurangi jumlah permintaan yang diperlukan untuk memuat halaman web Anda. Namun, perlu diperhatikan bahwa saat menggabungkan berkas ini, pastikan untuk menjaga agar kode tetap tersusun dan mudah dipelihara.
Seiring waktu, website Anda telah mengumpulkan berkas yang sudah tidak diperlukan lagi. Menghapus berkas yang tidak diperlukan adalah langkah bijak untuk mengurangi jumlah permintaan HTTP. Pastikan untuk melakukan audit teratur pada situs Anda dan mengidentifikasi berkas-berkas yang tidak lagi digunakan. Dengan cara ini, Anda dapat mengoptimalkan loading website dengan menghilangkan beban berkas yang tak diperlukan.
4. Gunakan Teknik Lazy Loading
Lazy loading adalah teknik yang memuat gambar hanya ketika diperlukan. Artinya, gambar-gambar pada halaman tidak akan dimuat sekaligus saat halaman pertama kali dibuka. Sebaliknya, gambar akan dimuat secara bertahap saat pengguna bergulir ke bawah halaman atau mencari konten yang mengandung gambar. Hal ini mengurangi jumlah permintaan HTTP yang dibuat saat halaman pertama kali dimuat, menghemat bandwidth, dan mengoptimalkan kinerja website Anda.
Dengan memuat gambar hanya ketika diperlukan, halaman website dapat dimuat lebih cepat. Pengguna tidak perlu menunggu selama gambar yang tidak terlihat atau terletak di bagian bawah halaman dimuat. Ini menciptakan pengalaman pengguna yang lebih responsif dan memungkinkan halaman untuk tampil lebih cepat.
5. Perbarui Versi PHP
Terdapat beberapa alasan kuat mengapa perbaruan PHP sangat dianjurkan. Pertama, pembaruan versi PHP membawa kinerja yang lebih cepat. Versi PHP yang lebih baru sering kali telah mengalami perbaikan dan optimasi yang mengakibatkan peningkatan kecepatan eksekusi skrip PHP. Halaman web Anda pun dimuat lebih cepat sehingga memberikan pengalaman pengguna yang lebih responsif dan memuaskan.
Selanjutnya, pembaruan PHP juga membawa keamanan yang lebih baik. Versi PHP yang lebih baru mendapatkan perbaikan keamanan reguler yang mengatasi kerentanannya.
6. Gunakan Plugin Optimasi Gambar
Plugin optimasi gambar dapat mengoptimalkan gambar secara otomatis. Smush adalah salah satu plugin yang populer untuk mengompres dan mengoptimalkan gambar secara otomatis. Plugin ini menawarkan berbagai fitur seperti kompresi gambar tanpa kehilangan kualitas, otomatisasi proses optimasi, dan bahkan pemindahan metadata yang tidak perlu.
7. Gunakan Teknik Minification
Minification mengurangi ukuran file CSS dan JavaScript dengan menghapus karakter yang tidak diperlukan. Dengan menghilangkan spasi, baris kosong, dan karakter tambahan, ukuran file dapat berkurang secara signifikan. Ini berarti pengguna mengunduh file CSS dan JavaScript yang lebih kecil saat mereka mengakses halaman web Anda. Hal ini sangat penting dalam menghemat bandwidth dan memastikan website Anda lebih efisien.
Selanjutnya, minification juga berkontribusi pada pengurangan waktu loading website. Dengan ukuran file yang lebih kecil, file CSS dan JavaScript dapat dimuat lebih cepat oleh browser pengguna. Ini berarti halaman web akan lebih responsif, dan pengunjung tidak perlu menunggu lama sebelum dapat melihat konten yang mereka inginkan.
8. Optimasi Tema Website
Terdapat beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk melakukan hal ini. Pertama, memilih tema yang berukuran ringan. Tema seperti ini memiliki keunggulan dalam kecepatan loading yang lebih cepat karena memiliki kode yang lebih sederhana dan berukuran lebih kecil.
Selanjutnya, Anda bisa menghapus fitur yang tidak diperlukan dari tema website yang digunakan. Banyak tema dengan berbagai fitur dan opsi yang mungkin tidak semuanya relevan dengan tujuan website Anda.
9. Kontrol Jumlah Revisi Blog Posting yang Disimpan
Setiap kali sebuah postingan disimpan sebagai draf, WordPress akan menyimpan salinan postingan tersebut. Salah satu cara mengontrolnya adalah menggunakan plugin khusus seperti ‘Limit Revisions’. Plugin ini berguna untuk mengatur berapa banyak revisi yang akan disimpan untuk setiap postingan. Dengan pengaturan ini, Anda dapat mengendalikan jumlah ruang penyimpanan yang digunakan untuk revisi dan mencegah akumulasi yang berlebihan.
10. Memperbaharui Versi CMS
Pembaruan CMS membawa kinerja yang lebih cepat serta mengoptimalkan proses kerja dan respon situs Anda. Ini berarti website Anda akan dimuat lebih cepat sehingga menciptakan pengalaman pengguna yang lebih responsif. Selain itu, versi CMS yang lebih baru juga membawa perbaikan keamanan reguler yang mengurangi risiko kerentanan. Dengan akses ke fitur-fitur terbaru dan pembaruan keamanan, Anda dapat menjaga website tetap relevan dan terdepan dalam perkembangan teknologi.
Demikianlah beberapa tips yang bisa Anda gunakan untuk mengoptimalkan loading website Anda. Jika Anda belum memahami teknis di atas, Anda dapat berkonsultasi dengan kami, Matob.id sebagai jasa pembuatan website Jogja untuk meningkatkan kinerja website Anda.
Untuk mencapai hasil yang optimal dan melangkah lebih jauh dalam mempercepat website Anda, hubungi matob.id. Matob adalah penyedia jasa pembuatan website di Yogyakarta dan telah beroperasi sejak tahun 2018. Sejak awal pendiriannya, Matob telah berkomitmen untuk memberikan solusi digital berkualitas. Berbekal tim yang penuh semangat dan berpengalaman, kami siap membantu mengwujudkan visi Anda ke dalam bentuk website yang profesional dan efektif.