Tips Desain UI/UX untuk Website agar Meningkatkan Pengalaman Pengguna

Tips desain UI/UX untuk website di era modern ini banyak perlu melakukan pengembangan dari segi tampilannya.

Tampilan website yang menarik tentu akan membuat audiens senang dengan website Anda. Bisa dibilang desain UI dan UX sendiri adalah soul dari pengembangan website yang sukses.

Dengan membuat tampilan yang menarik, website dalam memberikan pengaruh kepada persepsi pengguna yang berkunjung ke website Anda.

Anda dapat mendapatkan performa yang bagus sekali jika memiliki fitur-fitur yang bermanfaat dan super keren, tapi desain UI/UX bisa menyempurnakannya.

Apa Itu UX Design?

UX (User Experience) design, sesuai namanya yaitu desain yang akan membuat pengalaman bagi pengguna pada saat menggunakan atau mengunjungi suatu aplikasi atau website.

Proses menciptakan pengalaman bagi pengguna ini didasari dengan proses user journey mulai dari pengguna check in, hingga browsing website atau aplikasi.

Tujuannya agar memberikan kemudahan bagi pengguna saat mengeksplorasi website atau aplikasi yang kita miliki.

Tidak hanya memudahakn bagi pengguna, tapi juga memberikan impresi serta pengelaman yang berkesan saat mengunjungi aplikasi atau website kita/

Dengan kesenangan pengguna tersebut, maka akan membuat mereka semakin puas dengan pelayanan yang kita berikan sebagai pelaku usaha.

Sejarah Perkembangan UX Design 

Konsep ux design sebenarnya sudah lama sekali ada, tepatnya sejak tahun 1993 oleh seorang ahli ilmu kognitif bernama Don Norman.

Norman bergabung dengan perusahaan terbesar di dunia saat ini, yaitu Apple, hingga mempopulerkan industri produk Apple.

Normal tentu saja bertanggung jawab dalam hal memudahkan pengguna dalam mengatur dan menggunakan komputernya.

Sejak itu ux design mulai berkembang dan memiliki berbagai macam lini bidang, seperti ux researcher, dan interaction designer.

Apa Itu UI Design?

Berbeda lagi dengan UI (User Interface) design, meskipun orang-orang suka menganggapnya sama. Walaupun memang saling bersangkut paut.

Jika ux design berfokus pada membuat pengalaman pengguna yang berarti dan lancar, maka ui design lebih kepada scoping menata desain visual dan elemen interaktif produk

Elemen interaktif tersebut termasuk seperti produk, warna, layout, animasi, tombol, dan tipografi.

Seorang UX Designer akan menangani gambaran besar suatu produk, mulai dari membuat sitemap dan alur perjalanan pengguna berdasarkan cara interaksinya dengan suatu bisnis, termasuk karyawan, produk dan layanannya.

Sedangkan UI Designer akan menangani interaksi antara manusia dengan komputer. Setiap detail visual akan diperbaikkan.

Pada akhirnya, kita pun tahu perbedaan antara UI dengan UX design, meskipun berbeda, namun saling berkaitan erat.

Tips Desain UI/UX untuk Website

Lalu pertanyaan besarnya adalah, desain UI/UX yang seperti apa yang sangat relevan atau menarik perhatian pengguna?

Menurut Sencha.com, sekarang itu pengguna lebih tertarik pada tampilan yang clean, konsiten, responsive, dan secara visual juga menarik.

Banyak sekali aplikasi atau website tidak memenuhi kebutuhan pengguna, memudahkan perjalanannya (user journey) dalam mengesplor beranda kita.

Tentu saja desain UI/UX bukanlah menjadi sesuatu yang sulit jika Anda menggunakan tools yang tepat, dan simak terus artikel ini.

10 tips untuk meningkatkan performan website Anda lewan UI/UX design untuk membuat pengalaman digital yang bermakna dan berkesan bagi pengguna!

1. Kenalin Audiens

Pahami audiens Anda! Ini merupakan langkah awal untuk membuat desian UI/UX yang bagus. Dengan mengetahui interest & behavior pengguna, maka Anda akan memiliki gambaran awal untuk membuat desain yang seperti apa.

Anda perlu melakukan research untuk memahami final audience serta memperoleh informasi mengenai behavior mereka, interest, serta demografi.

Gunakan research tools seperti interview tools, survey tools, atau persona creation tools bisa sangat membantu!

2. Rencanakan Konten

Mulai membuat rencana konten, tunjukkan juga konten-konten seperti apa yang harus diprioritaskan. Karena nantinya konten-konten ini akan ditampilkan pada UI layout Anda/

Planning content juga termasuk membuat informasi seperti apa yang perlu dipresentasikan kepada users. Cukup krusial juga untuk memprioritaskan konten berdasar kebutuhan pengguna.

Pastiakn Anda me-display konten yang paling relevan dan informasi penting.

Baca juga: Ingin Membuat Website E-Commerce? Pahami Cara Membuat Website E-Commerce!

3. Pastikan Desain Responsif

Sekarang orang-orang bukan hanya menggunakan satu jenis device saat menyelami internet, tetapi juga menggunakan mobile, pc, tablet, dan sebagainya.

Itulah kenapa tampilan desain harus bersifat responsive atau menyesuaikan dengan device yang digunakan oleh pengguna.

Jangan sampai pengguna membuka website Anda via mobile, maka tampilan visualnya masih berbentuk untuk pc saja.

Responsive design pada dasarnya akan mengadaptasi berbagai jenis ukuran layar dan perangkat, seperti tablet, smartphone, dan laptop.

Jadi pastikan desain Anda bisa responsif terhadap berbagai jenis peraengkat yang digunakan pengguna. Coba selalu menyesuaikan konten, layout, dan fungsi dari setiap tampilannya.

Responsive design bukan membuat pengalaman berarti bagi pengguna, tapi juga membuat website Anda jadi lebih mudah diakses, nyaman, dan mudah digunakan.

4. Loading Cepet

Hari ini adalah eranya serba cepat, instan, dans angat dinamis. Tidak ada lagi waktu untuk lagging. Semua pengguna ingin semuanya serba cepat, apalagi saat sedang menyelami dunia internet.

Kita saat mencari informasi dan layanan di internet, tentu saja tidak mau buang-buang waktu jika website yang kita bukan justru buffering bukan?

Akan sangat menyebalkan jika kita mengunjungi website yang sangat lama loading-nya.

Loading yang lama tentu tidak akan ditolerir oleh user, mereka akan langsung out dari website Anda. Dampak negatifnya, yaitu peningkatkan pada metrik bounce rate yang tinggi.

Cara efektif untuk membetulkan masalah ini, yaitu dengan mengoptimasi gambar, gunakan CDN untuk deliver images. caching, dan minification.

5. Desain yang Konsisten

Pastiin brand Anda memiliki tampilan yang konsisten atau visual guideline. Segala elemen yang dimasukkan ke dalam UI pastikan adalam seragam.

Desain UI/UX yang konsisten akan menarik pengguna sesuai dengan harapan dan familiar. Misalnya saja target audiens Anda adalah penyuka Barbie, maka Anda perlu tampilan desain UI yang pinky dan girly.

Saat user diberikan sesuatu yang mereka sukai atau mereka butuhkan, tentu pasti akan senang sekali bukan?

Untuk membuat visual yang konsisten, mulai dari membuat skema warna, tipografi, dan visual style di seluruh area website Anda.

6. Mudah Dibaca dan Diakses

Website pasti memiliki beberapa pages yang dapat dieksplor oleh pengguna. Mulai dari halaman beranda, about us, blog, hingga halaman produk.

Pastikan segala informasi yang tersedia pada setiap pages tersebut dapat terbaca dengan jelas oleh pengguna dan mudah diakses. Jangan sampai loading lama.

Gunakan font yang mudah dibaca. Bukan hanya untuk orang biasa, siapa tahu seseorang dengan kondisi diasbilitas juga mengunjungi website Anda.

Jadi pastikan website sudahs angat user-friendly.

Berikut cara-cara untuk meningkatkan readability dan aksesbilitas dalam UI/UX design:

  • Gunakan fonts yang mudah dibaca: Pastikan teks mudah dibaca dan komprehensif bagi semua orang
  • Atur ukuran font yang pas: Bayangkan jika pengguna Anda memiliki device dengan layar yang kecil
  • Atur kontras: Kontrast yang tepat juga bisa meningkatkan readability konten dan akan sangat membantu buat orang-orang dengan kekurang buta warna atau pandangan yang kurang.

Baca juga: Tips Membuat Navigasi Simple Di Website, Dijamin Anti Bingung!

7. Visual Feedback

Sediakan visual feedback untuk memberikan konfirmasi kepada pengguna jika telah melakukan action tertentu.

Dengan adanya pesan visual tersebut, pengguna jadi lebih merasa percaya diri dan senang karena adanya tanggapan.

Contoh visual feedback yang dapat diberikan kepada pengguna seperti efek gmabar, animasi, dan transisi.

8. Coba Uji UI/UX Design

Lakukan testing pada desain UI/UX yang telah Anda buat untuk memastikan kebagusannya, apakah works seperti yang diharapkan.

Jika ada yang kurang, maka akan mengurangi isu, kumpulkan feedback untuk evaluasi, lalu lankukan pengembangan untuk meningkatkan performa UI Anda.

Dua jenis testing yang biasa diterapkan adalah seperti usability testing, dan A/B testing. Usability testing termasuk seperti mencari testimoni atas pengguna.

Lalu A/B testing adalah dengan membandingkan variasi setiap halaman website, dan mana yang memperoleh lebih banyak impresi.

9. User’s Friendly

Pernahkan Anda saat membuat website atau aplikasi akan diperlihatkan banyak sekali banner, iklan, dan animasi?

Seperti semua menu dalam satu halaman itu menyediakan banyak opsi yang membingungkan? Padahal situasi seperti ini bisa membuat pengguna kebingungnan, kewalahan, bahkan tertekan.

Hindari menggunakan elemen yang berlebihan, apalagi sampai membuat pengguna kebingungan. Buatlah setiap tampilannya sederhana bagi pengguna.

Bayangkan lagi Anda sedang mengerjakan soal matematika yang rumit. Jika soal itu penuh dengan angka, grafik, dan rumus yang tidak jelas, Anda pasti akan pusing dan tidak tahu dari mana harus mulai. Desain UI/UX juga mirip.

Lalu bagaimana caranya:

Langkah pertama adalah membuat layout yang sederhana berisi informasi-informasi penting. Hindari elemen yang berlebihan dan fokuskan pada apa yang benar-benar dibutuhkan pengguna.

Kedua, gunakan hierarki visual. Berbedakan penempatan elemen, warna, dan ukuran font untuk memandu pengguna ke informasi yang paling penting.

Ketiga, gunakan whitespace dengan hati-hati. Ini akan membantu pengguna tetap fokus dan tidak terbebani.

Selain membuat desain lebih mudah digunakan, mengurangi beban kognitif membantu pengguna fokus pada tugas dan menyelesaikannya dengan mudah.

Jika beban kognitif ini sudah berkurang, maka bisa dikatakan desain UI/UX pada website Anda sudah user’s friendly.

10. Desain Selalu Diiterasi

Ingin membuat desain yang sempurna hingga tidak perlu diubah lagi? Salah sekali, justru hal ini dapat berdampak buruk bagi perusahaan/

Desain yang bagus memang akan sangat appealing, tapi tetap saja brand Anda harus selalu bersikap dinamis. Makanan yang sudah lezat saja masih terus disempurnakan.

Desain yang terus dimodifikasi akan membuat produk akan terus berubah memenuhi kebutuhan pengguna yang terus berubah.

Caranya bagaimana? Yaitu dengan melihat hasil testing, mendengarkan pendapat pengguna, dan secara bertahap memperbaiki desain.

Semakin banyak Anda melakukan perubahan, semakin kuat dan sempurna desain Anda.

Desain yang terus diperbaiki membantu mencapai tujuan dan membuat pengguna semakin puas.

Baca juga: 5 Tips Membuat Website Minimalis yang Elegan dan Profesional

Penutup

Jika Anda sedang mencari jasa pembuatan website Jogja sekaligus agensi pemasaran online di Jogja, mungkin Anda bisa jadikan Matob sebagai partner andalan Anda!

Jasa yang disediakan termasuk pembuatan website, optimasi website, dan penulisan konten-konten SEO. Untuk memulainya kamu bisa melakukan konsultasi gratis 1 hari terlebih dahulu.

Desain web yang dihasilkan agency ini menerapkan desain modern, dengan navigasi website yang mudah bagi user. Serta hosting yang aman dan cepat.