Kenali 7+ Jenis Malware yang Sering Menyerang Website Kita

A digital illustration showing a website being attacked by malware. The image features a computer screen with a red warning sign displaying 'Malware Detected!' and multiple virus icons (bug-like creatures) crawling over the screen. The background has a dark, cyber-themed aesthetic with binary codes and hacking elements. A person sitting at the desk looks shocked as the website gets corrupted, with data leaking out as red lines. The overall tone is ominous and high-tech.

Risiko serangan malware semakin mewabah di era digital saat ini. Yang lebih mengerikannya, ancaman dari malware tidak hanya satu, namun datang dari berbagai jenis malware. Malware memang sering digunakan untuk merujuk pada berbagai aplikasi perangkat lunak berbahaya yang dapat masuk dan membahayakan sistem komputer. Namun ada pula jenis malware lain yang dapat melakukan lebih dari sekadar merusak sistem.

Jenis malware lainnya dapat mengendalikan sistem tanpa izin, mencuri informasi pribadi pengguna dan pelanggan, bahkan meminta pembayaran uang tebusan hingga tuntutan tersebut dipenuhi. Malware dapat mengambil apapun dalam berbagai bentuk, sebagian besar dirancang untuk mencuri informasi dari pelanggan dan organisasi.

Yuk simak tulisan di bawah ini tentang 7+ jenis Malware yang sering menyerang website untuk menghindari serangan Malware yang dihimpun oleh tim Matob.ID.

Pengertian Malware

Malware, atau malicious software, adalah perangkat lunak berbahaya yang dirancang untuk merusak, mencuri data, atau mengganggu sistem komputer, jaringan, dan perangkat pengguna. Istilah malware mencakup berbagai jenis ancaman seperti virus, worm, trojan, ransomware, spyware, dan adware. Malware sering kali menyebar melalui internet, email, atau perangkat penyimpanan eksternal, dan dapat menyebabkan berbagai kerugian, mulai dari pencurian data pribadi hingga kerusakan total pada sistem komputer.

Sejarah malware berawal dari eksperimen akademis di dunia komputasi. Pada tahun 1971, seorang insinyur bernama Bob Thomas menciptakan “Creeper,” sebuah program yang dapat mereplikasi dirinya sendiri di jaringan ARPANET, pendahulu internet. Creeper tidak bersifat merusak, tetapi konsepnya menginspirasi pengembangan virus komputer pertama. Pada tahun 1980-an, virus mulai menyebar secara lebih luas, salah satunya adalah “Brain,” virus pertama yang menyerang sistem MS-DOS. Seiring perkembangan teknologi, malware menjadi semakin kompleks, dengan banyak varian yang mampu menyusup ke berbagai sistem operasi dan perangkat.

Di era modern, malware digunakan tidak hanya oleh peretas individu tetapi juga oleh organisasi kriminal dan bahkan aktor negara untuk tujuan spionase dan sabotase. Ransomware, yang mengenkripsi data pengguna dan meminta tebusan untuk pemulihannya, menjadi ancaman utama dalam beberapa tahun terakhir. Contoh terkenal adalah serangan WannaCry pada 2017, yang menyerang ratusan ribu komputer di lebih dari 150 negara, termasuk sistem rumah sakit dan perusahaan besar. Ancaman malware terus berkembang seiring dengan semakin canggihnya teknik penyebaran dan eksploitasi celah keamanan di sistem komputer.

Jenis-Jenis Malware

Berikut ini adalah jenis-jenis Malware yang sering menyerang website kita:

1. Virus

A high-tech digital illustration of a malware virus. The image features a glowing, menacing bug-like creature made of circuits and data streams, symbolizing a cyber virus. The background is dark with green and red digital codes floating around, creating a futuristic hacking atmosphere. The virus appears to be infecting a digital system, with glitch effects and security breach warnings.

Dimulai dari jenis malware yang paling umum, virus merupakan program yang menginfeksi komputer dan melumpuhkan perangkat untuk mereplikasi dirinya sendiri ke dalam sistem.

Virus dapat menyebar secara mandiri dari satu perangkat ke perangkat lainnya di jaringan yang sama tanpa interaksi manusia, ini dikarenakan virus dapat mereplikasi dirinya sendiri setelah dipasang dan dijalankan.

Baca juga: 10+ Plugin Malware Scanner Gratis Terbaik untuk Website Kita

Meski sering dikaitkan dengan worm komputer, virus seringkali memerlukan keterlibatan manusia agar dapat menyebar secara efektif. Virus dapat tersebar dengan mudah melalui unduhan yang terkontaminasi, lampiran email berbahaya, dan kelemahan perangkat lunak. Banyak virus berbahaya dibuat untuk mencuri data pribadi, menghapus file, atau bahkan mengambil kendali mesin Anda.

2. Trojan

A high-tech digital illustration of a Trojan malware. The image features a glowing Trojan horse made of digital circuits and data streams, symbolizing a hidden cyber threat. The background is dark with blue and red digital codes floating around, creating a futuristic hacking atmosphere. The Trojan horse appears to be infiltrating a system, with security breach warnings and glitch effects.

Malware yang diunduh dari internet atau ditanamkan oleh aplikasi berbahaya lainnya dikenal sebagai trojan. Biasanya, trojan dapat menipu penerimanya untuk menginstal dan menginfeksi perangkat, jaringan, atau sistem dengan menyamar sebagai aplikasi yang dapat dipercaya, seperti program antivirus.

Trojan horse biasanya digunakan untuk menginfeksi komputer dengan malware atau mencuri informasi sensitif pelanggan, seperti nomor kartu kredit.

3. Adware

A high-tech digital illustration of Adware malware. The image features a glowing, intrusive pop-up ad with malicious intent, surrounded by multiple annoying advertisements flooding a computer screen. The background is dark with blue and yellow digital codes, creating a futuristic hacking atmosphere. The pop-ups contain warning signs and fake 'Download Now' buttons, symbolizing deceptive software. The overall theme represents cyber threats and unwanted software.

Adware adalah jenis software yang menampilkan iklan yang tidak diinginkan di komputer. Hal ini dapat didistribusikan melalui lampiran email, download dan situs web yang terinfeksi.

Baca juga: Malware Pada Website: Pengertian, Jenis, dan Cara Mengatasinya

Adware dapat memperlambat komputer Anda dan menyebabkan masalah kinerja lainnya. Bentuknya bisa bermacam-macam, termasuk iklan pop-up, iklan banner, dan konten bersponsor.

Premis di balik penggunaan adware sering kali mengganggu memori sistem yang menyebabkan prosesor dan kemampuan sistem operasi lainnya terhenti.

Kebanyakan adware saat ini sering digunakan untuk menghasilkan pendapatan bagi pengembangnya dengan menayangkan iklan bertarget kepada pengguna.

4. Ransomware

A high-tech digital illustration of Ransomware malware. The image features a locked computer screen displaying a red warning message 'Your Files Are Encrypted! Pay Ransom to Recover'. A sinister hacker figure is seen in the background, surrounded by dark digital codes and binary numbers. The atmosphere is tense and ominous, with glitch effects and digital padlocks symbolizing data encryption. The overall theme represents cyber extortion and security threats.

Jenis malware yang dikenal sebagai ransomware mengunci sistem komputer korban dan mengenkripsi kontennya.

Virus jenis ini meminta uang tebusan untuk dibayarkan sebelum memberikan kunci dekripsi atau cara lain untuk membuka kunci mesin dan mendapatkan akses kembali ke mesin tersebut.

Baca juga: Tips Melindungi Website tanpa Takut Terkena Retas

Dengan memperbudak data dan sistem, serangan ransomware berupaya mengambil uang orang lain, perusahaan, dan organisasi.

Berbagai platform, seperti situs web palsu, lampiran email, kerentanan perangkat lunak, dan social engineering attack, dapat menyebarkan ransomware.

Biasanya, tidak lama setelah ransomware masuk ke komputer, virus ini akan menampilkan pemberitahuan atau pesan yang memperingatkan pengguna tentang enkripsi dan meminta pembayaran.

Baca juga: Kenali Apa Itu Pencurian Data dan Bagaimana Cara Mencegahnya

5. Botnet

A high-tech digital illustration of a Botnet attack. The image features multiple interconnected computers infected with malware, forming a large cyber network controlled by a hidden hacker. The background is dark with glowing blue and red digital lines, symbolizing data transmission between compromised devices. A central sinister figure with a hooded silhouette is manipulating the network, representing a cybercriminal controlling the botnet. The overall theme represents large-scale cyber threats and automated attacks.

Botnet adalah kumpulan perangkat yang terinfeksi malware yang dirancang untuk melakukan tugas tertentu. Tujuan berbahaya yang dapat digunakan oleh bot malware ini mencakup spamming, phishing, smishing, serangan DDoS, dan distribusi malware.

Banyak jenis malware botnet yang sering dihasilkan dengan menginfeksi banyak komputer dengan trojan atau jenis malware lainnya. Setelah diterapkan, akan sulit untuk mengidentifikasi dan menghentikannya karena melibatkan beberapa perangkat yang terinfeksi, bukan hanya satu komputer.

6. Spyware

A high-tech digital illustration of Spyware malware. The image features a sinister eye symbol glowing on a computer screen, representing unauthorized surveillance. In the background, shadowy hacker figures are watching through streams of data and digital codes. The atmosphere is dark and ominous, with hidden cameras and tracking indicators subtly placed around the screen. The overall theme represents cyber espionage and privacy invasion.

Malware yang memantau aktivitas komputer pengguna disebut spyware. Virus jenis ini dapat merekam audio dan/atau video, mengambil screenshot, melacak penekanan tombol, dan memantau aktivitas berselancar online.

Tanpa korban sadari, spyware sering ditempatkan di komputer mereka. Nomor kartu kredit, kata sandi pengguna, dan informasi pribadi lainnya adalah beberapa hal yang diperlukan.

7. Rootkit

A high-tech digital illustration of Rootkit malware. The image features a computer screen being overtaken by hidden malicious code, with dark, ghostly hands emerging from the device, symbolizing deep system infiltration. The background is filled with cascading red and green digital codes, representing unauthorized control over the system. A hacker figure lurks in the shadows, orchestrating the attack. The overall theme represents stealth cyber threats and undetectable system manipulation.

Satu lagi jenis malware yang perlu Anda ketahui. Rootkit adalah malware yang dirancang untuk menyatu dengan sistem komputer. Rootkit dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan entri yang tidak disetujui ke dalam jaringan atau sistem.

Untuk mencuri data dan melakukan tindakan ilegal lainnya, banyak rootkit dibuat untuk membuka pintu belakang ke dalam jaringan dan sistem. Kebanyakan rootkit seringkali ditanamkan melalui trojan horse atau malware lain yang berupaya menyusupi driver sistem untuk mencuri data dari target dengan menginfeksi perangkat atau sistem.

Karena tidak ada cara langsung untuk mengidentifikasi jenis malware tertentu melalui sistem operasi karena akses pintu belakang, malware tersebut mungkin sulit ditemukan dan dihilangkan.

Kesimpulan

Malware merupakan ancaman siber yang terus berkembang dengan berbagai jenis, mulai dari virus, worm, trojan, ransomware, adware, spyware, botnet, hingga rootkit. Setiap jenis malware memiliki cara kerja dan dampak yang berbeda, seperti mencuri data pribadi, mengunci file penting, hingga mengendalikan perangkat tanpa sepengetahuan pengguna. Bahaya malware tidak hanya mengancam individu tetapi juga perusahaan dan institusi besar yang bergantung pada sistem digital. Oleh karena itu, kesadaran akan keamanan siber, penggunaan perangkat lunak keamanan yang tepat, serta praktik berinternet yang aman sangat penting untuk mencegah serangan malware yang dapat merugikan.

Jika Anda membutuhkan jasa pembuatan website Jogja yang aman dan profesional di Yogyakarta, Matob.id adalah pilihan terbaik. Dengan pengalaman dalam pengembangan website yang responsif dan aman dari ancaman siber, Matob.id menawarkan solusi terbaik untuk bisnis dan individu yang ingin memiliki website berkualitas tinggi.

Kunjungi Matob.id sekarang dan bangun kehadiran digital Anda dengan aman dan profesional!

 

Tulisan Terkait
Hubungi Admin